Sabtu, 29 Januari 2011

JENIS INVESTASI

Terdapat berbagai jenis produk dari investasi, yaitu:


1. Tabungan, fungsinya Menyimpan uang di bank untuk dipergunakan kemudian jika diperlukan. Tabungan dapat diambil kapan saja dan tidak memiliki risiko, tetapi tabungan dapat diambil kapan saja dengan mudah serta bunga yang kecil.


2. Deposito, menyimpan uang untuk periode tertentu, bila belum jatuh tempo uang tidak dapat diambil atau akan mendapat penalti bila diambil sebelum waktunya. Risiko dari deposito sangat rendah dan bunga yang diterima lebih tinggi dari tabungan biasa tetapi jika dibandingkan dengan jenis investasi lain yang berhadapan langsung dengan risiko pasar, hasil investasi dari Deposito lebih sedikit. 


3.Reksadana, merupakan jenis investasi dimana kita menggunakan jasa manager investasi untuk mengelola dana kita. Dana yang terkumpul di Manager Investasi tersebut akan di tempatkan ke berbagai investasi, tergantung jenis reksadana apa yang kita beli, ada reksadana saham, reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang.Jika mendapat keuntungan atau kerugian akan dibagi secara rata untuk para investor. Ini dapat menjadi pilihan bagi Anda yang baru memulai untuk berinvestasi. 


Keuntungan dari investasi Reksadana adalah, kita tidak perlu memiliki banyak pengetahuan, karena dikelola oleh Manajer Investasi. Karena diinvest ke banyak tempat, maka bila terjadi kerugian di satu tempat bisa dikompensasi dengan tempat lain yang mungkin menghasilkan keuntungan, tetapi bagi sebagian orang, karena tidak dikelola sendiri sering tidak puas dengan hasilnya. Keuntungan lebih sedikit dibandingkan saham dan ada biaya yang dikeluarkan untuk pengelolanya.

4. Obligasiadalah surat hutang, merupakan bukti bahwa kita memberikan hutang kepada perusahaan tertentu atau pemerintah. Pihak yang mempunyai hutang pada kita akan memberi kompensasi berupa bunga untuk jangka waktu tertentu. Jangka waktu pengembalian hutang lebih dari satu tahun. Obligasi yang paling aman adalah obligasi atau surat utang dari negara.

Obligasi mempunyai bunga lebih besar dibandingkan deposito. karena merupakan investasi jangka panjang, tidak dapat dicairkan bila diperlukan atau bila ingin berinvestasi lain, selain itu jika pihak yang berhutang bangkrut, berarti tidak dapat mengembalikan hutangnya.


5. Saham, dengan memiliki saham berarti Anda memiliki kepemilikan dalam suatu perusahaan. Uang yang kita tanamkan dijadikan sebagai modal untuk perusahaan tersebut. Perusahaan akan memberikan keuntungan yang diterima kepada para pemegang saham yang disebut sebagai deviden. Bila dinilai baik atau banyak orang yang berminat untuk membeli saham suatu perusahaan, harganya akan naik, sehingga bila Anda menjual sahamnya akan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, bila perusahaan menderita kerugian, harga sahamnya dapat turun sehingga Anda dapat menderita kerugian. Saham ini dapat dibeli pada perusahaan sekuritas. Untuk tiap transaksi jual atau beli, Anda akan dikenakan biaya.Investasi saham dapat mendatangkan keuntungan yang sangat besar bila harga saham naik. Sebaliknya risiko kehilangan besar pula, saat harga saham turun.


6. Emas, harga emas cenderung naik setiap tahun, itulah sebabnya banyak orang yang membeli emas kemudian menjualnya saat harganya naik. Bila hendak digunakan untuk investasi, emas yang dibeli hendaknya berupa logam mulia batangan atau koin daripada emas dalam bentuk perhiasan. Emas batangan atau koin tidak mengalami penyusutan atau ongkos pembuatan yang biasa dikenakan apabila kita menjual dalam bentuk perhiasan.KEuntungan dari investasi dalam bentuk emas, merupakan aset likuid atau aset yang mudah dijual.Tetapi sulit dalam penyimpanan karena bila tidak hati-hati dapat dengan mudah dicuri.


7. Properti, sama seperti emas, harga properti yaitu rumah dan tanah cenderung akan naik. Dengan membeli properti, dan menjualnya di kemudian hari akan mendatangkan keuntungan karena harga jualnya sudah naik. Harga rumah akan cepat naik bila lokasinya strategis atau dekat dengan fasilitas umum, ini dapat menjadi pertimbangan saat akan memilih lokasi. Bila akan membeli rumah di perumahan yang belum atau masih dibangun, pastikan pengembang dapat dipercaya dan adanya perjanjian yang jelas, karena ada beberapa kasus, setelah kita membayar, pembangunan rumah tidak dilanjutkan yang mengakibatkan kerugian.Investasi properti memiliki risiko kecil serta dapat disewakan sehingga dapat memberi penghasilan tambahan, tetapi perlu dana yang besar untuk membeli rumah atau tanah. Properti bukan aset yang likuid karena tidak mudah untuk menjualnya bila suatu saat membutuhkan uang.



Dalam melakukan investasi perlu dipertimbangkan juga kapan Anda ingin mengambil kembali hasil investasi, apakah hanya untuk periode pendek atau untuk jangka waktu panjang. 
Jika Anda ada keperluan dalam waktu dekat, pilih investasi dengan risiko rendah dan berifat liquid. Sedangkan, untuk jangka panjang, Anda dapat memilih investasi dengan risiko tinggi yang dapat meberi keuntungan yang lebih besar. Selain itu, berinvestasi memiliki risiko, maka perlu persiapkan mental saat mengalami kerugian atau kegagalan agar tidak menjadi patah semangat.


Semoga berguna...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar